Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Oleh sebab itu stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang upaya pencegahan stunting yang dapat kita lakukan, sebaiknya kita juga mengetahui tentang penyebab stunting itu sendiri. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Beberapa penyebab stunting sebagai berikut :
Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan di atas, telah berkontribusi pada masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia dan oleh karenanya diperlukan rencana intervensi yang komprehensif untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia. (Anonim.” Cegah Stunting untuk Masa Depan Anak yang Lebih Baik”, diskes.baliprov.go.id. Diakses pada 11 Agustus 2022.)
Mengingat begitu pentingnya pencegahan dan penurunan stunting tersebut Pemerintah Desa Landih melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting melakukan kunjungan ke rumah-rumah balita yang berada dalam kategori stunting pada Kamis (11/8/. Perbekel Landih I Wayan Suarta turun secara langsung untuk memberikan edukasi serta memberikan paket bantuan untuk balita stunting berupa susu, vitamin dan makanan tambahan BALITA (biskuit). Pada kunjungan ini Perbekel Landih didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Desa Nyonya I Wayan Suarta, Bidan Desa, Kader KPM, Kader Posyandu, Kelian Banjar Dinas dan Babinkantibmas.
Jumlah BALITA stunting yang di kunjungi sebanyak lima orang. Dua BALITA di Banjar Dinas Palaktiying, dua di Banjar Dinas Landih dan satu di Banjar Dinas Penaga. Perbekel Landih berharap melalui kunjungan ini masyarakat Desa Landih semakin paham dengan apa itu stunting dan secara bersama-sama berkomitmen untuk menurunkan bahkan mengentaskan stunting di Desa Landih.