Bangli secara umum dikenal dengan potensi pertanianya yakni sebagai penghasil buah jeruk begitupun dengan Desa Landih yang terletak di Kecamatan Bangli bagian utara, sebagian besar masyarakat berpangku pada hasil pertanian jeruk. Namun salah satu dusun yang berada di Desa Landih, yakni dusun Palaktiying selain pertanian jeruk, sayur mayur, bengkel bak truk dan pariasi juga dikenal sebagai penghasil anyaman bambu berupa keranjang pindang.
Banyaknya warga yang membuat anyaman keranjang pindang ini dikarenakan proses pembuatannya yang cukup mudah. Berbeda dengan pembuatan keben banten yang harus melalui proses yang panjang, pembuatan keranjang pindang terbilang simpel bambu yang baru di tebang langsung bisa di buat menjadi anyaman bambu keranjang pindang. Mayoritas pembuat keranjang pindang adalah ibu rumah tangga dan anak-anak. Untuk anak-anak biasanya hanya menerima order membuat sampelan atau biasa disebut dasaran oleh warga setempat. Upah membuat dasaran dihitung per 20 buah atau biasa disebut toros yang upahnya tergantung dengan harga keranjang pindang per torosnya.
Setelah dasaran selesai lanjut ke tahap berikutnya yakni menganyam sampai berbentuk keranjang. agar ukuran keranjang sama, warga menggunakan keranjang yang sudah jadi sebagai patokan yang disebut dengan mal. Anyaman keranjang pindang yang sudah selesai disusun rapi setiap toros disi 20 buah keranjang dan di ikat. Pemasaran keranjang yang sudah jadi akan langsung di ambil ke rumah-rumah warga oleh tengkulak setiap harinya, kemudian di tengkulak akan di ambil oleh pembuat ikan pindang yg bersal dari kusamba kabuapten kelungkung. untuk harga per toros berkisar antara Rp. 15.000 sampai Rp. 27.000, harga ini bergantung pada musim panen ikan, jika musim panen ikan harga naik begitu sebaliknya. setiap orang rata-rata menghasilkan 2 sampai 3 toros keranjang per harinya tergantung kecepan menganyam.